5 Tips komposisi dalam fotografi
2. Foreground (obyek di depan obyek utama).
Penggunaan obyek sederhana di depan obyek utama (foreground) akan menambahkan kesan dimensi ruang (depth of field). Foreground yang dipakai bisa berupa obyek sederhana seperti daun, bunga, kursi.
3. Frame Alami
Bentuklah komposisi fotografi sederhana melalui pemanfaatan frame alami yang ada di lokasi, seperti daun pintu, daun jendela. Penggunaan frame alami memiliki dampak yang hampir sama dengan foreground, membantu menambahkan kesan dimensi ruang pada foto.
4. Fokus hanya pada obyek utama (Selective Focus).
Untuk penggunaan kamera digital SLR, pemanfaatan diafragma lebar (f/2,8 atau f/4) akan membantu teknik Selective Focus, sehingga hanya obyek utama dari foto kita yang akan tetap tajam, sementara obyek di sekitarnya (backgraound maupun foreground) akan menjadi kabur (blur).
5. Menambahkan atau mengurangi obyek.
Kadangkala diperlukan penambahan properti atau pengurangan properti, sehingga fokus utama foto bisa semakin jelas. Disini diperlukan perhatian pada detil – detil kecil yang ada pada suatu obyek.
Komposisi pada fotografi arsitektur bisa dikatakan gampang – gampang susah. Pemotretan pada bangunan publik (umum) contohnya, komposisi bisa menjadi hal yang susah ketika hadirnya orang – orang yang sedang beraktivitas di sekitarnya. Demikian juga pada pemotretan di dalam ruangan, komposisi untuk menentukan perlu atau tidaknya menambah suatu properti. Maka sebaiknya, saat pemotretan dan kita masih kurang yakin tentang komposisi yang sudah kita foto, lakukanlah beberapa kali pemotretan obyek yang sama dengan komposisi dan sudut pengambilan yang berbeda, sehingga kita bisa memperoleh foto yang benar – benar bagus. :D
1. Arahkan pandangan mata pada garis.
Buat sebuah komposisi fotografi melalui garis (tidak selalu harus garis lurus), yang akan mengarahkan pandangan mata pada obyek utama dari foto. Garis disini bisa berupa pagar, jalan, tembok.
Buat sebuah komposisi fotografi melalui garis (tidak selalu harus garis lurus), yang akan mengarahkan pandangan mata pada obyek utama dari foto. Garis disini bisa berupa pagar, jalan, tembok.
2. Foreground (obyek di depan obyek utama).
Penggunaan obyek sederhana di depan obyek utama (foreground) akan menambahkan kesan dimensi ruang (depth of field). Foreground yang dipakai bisa berupa obyek sederhana seperti daun, bunga, kursi.
3. Frame Alami
Bentuklah komposisi fotografi sederhana melalui pemanfaatan frame alami yang ada di lokasi, seperti daun pintu, daun jendela. Penggunaan frame alami memiliki dampak yang hampir sama dengan foreground, membantu menambahkan kesan dimensi ruang pada foto.
4. Fokus hanya pada obyek utama (Selective Focus).
Untuk penggunaan kamera digital SLR, pemanfaatan diafragma lebar (f/2,8 atau f/4) akan membantu teknik Selective Focus, sehingga hanya obyek utama dari foto kita yang akan tetap tajam, sementara obyek di sekitarnya (backgraound maupun foreground) akan menjadi kabur (blur).
5. Menambahkan atau mengurangi obyek.
Kadangkala diperlukan penambahan properti atau pengurangan properti, sehingga fokus utama foto bisa semakin jelas. Disini diperlukan perhatian pada detil – detil kecil yang ada pada suatu obyek.
Komposisi pada fotografi arsitektur bisa dikatakan gampang – gampang susah. Pemotretan pada bangunan publik (umum) contohnya, komposisi bisa menjadi hal yang susah ketika hadirnya orang – orang yang sedang beraktivitas di sekitarnya. Demikian juga pada pemotretan di dalam ruangan, komposisi untuk menentukan perlu atau tidaknya menambah suatu properti. Maka sebaiknya, saat pemotretan dan kita masih kurang yakin tentang komposisi yang sudah kita foto, lakukanlah beberapa kali pemotretan obyek yang sama dengan komposisi dan sudut pengambilan yang berbeda, sehingga kita bisa memperoleh foto yang benar – benar bagus. :D
Reviewed by -Kikik Efendi* World
on
6/05/2013
Rating:
Tidak ada komentar: