TIPS MEMILIH KAMERA MICRO FOUR THIRDS
Dengan banyaknya pilihan yang ada, dari sisi konsumen timbul masalah dalam memilih kamera yang sesuai. Secara umum terdapat 3 pilihan kamera digital, yaitu compact, prosumer dan DSLR. Kamera compact ditandai dengan model yang ringan dan mudah dibawa kemana-mana. Kamera prosumer , ditandai dengan model yang ringkas, fitur menyerupai DSLR dengan kekuatan lensa zoom yang cukup tinggi/panjang. Yang terakhir kamera DSLR yang ditandai dengan body yang besar dengan lensa yang bisa diganti atau dilepas sesuai dengan kebutuhan untuk menghasilkan gambar yang maksimal.
Kamera compact atau kamera saku dan prosumer umumnya disukai pengguna kamera bertipe point-and-shoot. Kamera jenis ini umumnya memiliki bentuk yang ringkas dan ringan. Namun, kualitas yang dihasilkan, tentu saja tidak sama dengan kualitas yang dihasilkan DSLR. Dari tiga jenis tersebut, konsumen terpaksa harus memilih antara kenyamanan kamera saku digital atau mengutamakan kualitas yang ditawarkan DSLR.
Dalam perkembangannya, konsumen lebih kritis dalam memilih kamera. Konsumen cenderung ingin kamera yang ringkas, kecil namun memiliki kemampuan yang baik dalam menghasilkan gambar serta mudah dibawa kemana-mana. Kepraktisan model dan fitur adalah tuntutan utama yang diinginkan konsumen saat ini. Untuk itu banyak pengguna kamera berharap ada kamera yang memiliki bentuk yang ringkas, tetapi bisa menghasilkan kualitas gambar setara DSLR.
Di tahun 2009 dikembangkan sebuah model kamera digital berbasis sensor micro four thirds hasil pengembangan dari Four Thirds System, produsen Panasonic dan Olympus menyajikan tren baru kamera digital. Nama Micro Four Thirds (MFT) masih asing terdengar bagi sebagian orang dibanding kamera DSLR yang sudah menguasai pasar kamera digital profesional. Kamera saku digital MFT ini tampil seperti kamera digital biasa. Bedanya, lensa kamera ini bisa dilepas dan ditukar dengan lensa ukuran lain layaknya kamera DSLR.
Apa itu Micro Four Thirds System ?
Micro Four Thirds system adalah system kamera digital berbasis DSLR namun tanpa menggunakan cermin di dalam body kamera yang berfungsi memantulkan gambar sehingga bisa dilihat di jendela bidik (viewfinder). Jadi obyek langsung bisa dilihat melalui layar LCD/Electronic View Finder setelah ditangkap oleh lensa dan sensor.
Foto 1. Perbedaan antara sistim kerja DSLR dan MFT
MFT tidak menyediakan ruang untuk cermin dan pentaprism serta komponen viewfinder sehingga hanya tersisa sensor sebagai komponen utama untuk menangkap cahaya. Jadi penghilangan cermin ini membuat jarak antara lensa dan sensor diperpendek yang berakibat ukuran kamera lebih kecil dan ringan. Namun masih tetap mengadopsi teknologi DSLR. Image sensor dan lensa yang digunakan juga masih sama.
Di kamera DSLR cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya masuk dari lensa kemudian diteruskan ke viewfinder. Jadi fotografer melihat obyek melalui lubang viewfinder. Sedangkan di kamera MFT, cermin ini dihilangkan digantikan dengan Electronic View Finder seperti digunakan pada kamera compact. Sehingga di kamera MFT, fotografer tidak perlu lagi mengintip lewat lubang viw finder. Fotografer tinggal melihat gambar yang tersedia di layar LCD. Ketika kualitas gambar dianggap cukup, penggunanya tinggal mengambil gambar tersebut.
Jadi kalau melihat dari model dan ukuran body kamera MFT ini mendekati model compact, namun memiliki kemampuan setara dengan DSLR.
Keunggulan dan Kekurangan
Dilihat dari bentuk, kamera MFT memiliki bentuk yang kecil dan ringan dibandingkan kamera DSLR. Meskipun sedikit lebih tebal dari kamera compact. Namun kualitas gambar yang dihasilkan jauh lebih baik daripada kamera compact.
Dampak lain dari mengecilnya bentuk kamera adalah ukuran lensa yang juga semakin kecil. Sehingga bobot kamera juga lebih ringan. Hal ini lebih menyenangkan untuk dibawa kemana-mana. Pilihan lensa pun tetap bisa menggunakan lensa DSLR dengan bantuan adapter untuk menyambungkannya.
Dari sisi layar LCD akan memudahkan fotografer melihat obyek secara real-time preview exposure dan juga memudahkan melihat dalam kondisi low light (kurang cahaya). Di DSLR ketika melihat obyek low light melalui viewfinder, cukup menyulitkan untuk melihat secara detail. Hal ini dipermudah ketika menggunakan layar LCD di kamera MFT.
Bagi yang senang fitur video, kemapuan layar LCD dalam menampilkan hasil video termasuk bagus. Respon perpindahan fitur kamera ke video boleh dikatakan tidak ada masalah. Kinerja kecepatan focus jauh lebih cepat daripada DSLR konvensional.
Dari semua keunggulan yang dimiliki kamera MFT, adapula kelemahan yang dimiliki. Makin mengecilnya ukuran sensor yang dimiliki dibandingkan kamera DSLR, sedikit banyak akan mempengaruhi kualitas gambar. Disamping itu harus lebih berhati-hati ketika mengganti lensa, sebab posisi sensor dekat dengan mulut lensa yang lebih rentan terkena debu yang bisa berakibat menurunnya kualitas gambar.
Disamping itu, dibandingkan dengan kamera compact model terbaru yang memiliki optical zoom yang tinggi, kamera MFT memiliki zoom lebih kecil dan terbatas.
Fitur yang Harus Diperhatikan
Pilihan Lensa
Lensa berperan penting dalam mengcover obyek yang kita inginkan dengan ketajaman gambar yang diinginkan. Berbagai merk kamera menawarkan paket lensa kit atau lensa bawaan dalam paket penjualannya. Ukuran lensa lebar berguna untuk kebutuhan memotret bentang alam yang luas. Sedangkan lensa fixed memiliki kelebihan dalam hal ketajaman gambar.
Ada pula lensa yang memiliki fitur image stabilization atau anti getar di lensa yang lebih baik dalam praktek karena bisa melihat langsung hasil stabilisasinya di layar, tapi menjadi kurang ringkas karena ukuran sedikit lebih besar.
Pilih lensa yang mana tergantung dari gaya memotret. Sebagian besar orang lebih menyukai lensa zoom karena bisa menjangkau obyek yang jauh sekalipun
Di samping itu jajaran lensa yang kompatibel dengan body kamera juga perlu dipertimbangkan agar kelak jika ingin menambah koleksi lensa tidak sulit mencari di pasaran. Dikarenakan ukuran body yang lebih kecil otomatis lensa yang kompatibel pun harus menyesuaikan dengan ukuran body kamera.
Foto 2. Contoh lensa-lensa di kamera MFT
Body Kamera
Yang perlu diperhatikan juga adalah fitur di body kamera yang menunjang hasil foto. Salah satunya adalah built-in image stabilization (stabilizer di dalam kamera berkonsep sensor shift) yang kira-kira fungsinya sama dengan anti getar yaitu meredam getaran halus ketika memotret supaya hasil tetap tajam. Jadi setiap lensa yang di pasang akan mendapatkan manfaat fitur ini.
Perhatikan pula flash internal, yaitu flash yang sudah terpasang di body kamera dan lampu untuk membantu auto fokus di kondisi gelap.
Layar LCD juga berperan penting dalam menampilkan obyek foto. Perhatikan jumlah resolusi yang dimiliki layar LCD. Semakin besar angkanya, maka semakin bagus dalam menampilkan gambar dan sduah barang tentu lebih natural. Pastikan layar tidak terlalu kecil sehingga gambar bisa tampil maksimal.
Kecepatan Auto Fokus
Fitur ini menjadi penting karena sebagian orang senang dengan kemampuan kamera compact yang bisa point and shoot, yaitu cepat dalam membidik dan mengambil gambar. Kamera MFT yang handal memiliki kecepatan focus kurang dari 1 detik. Namun ada pula yang lebih dari itu. Bahkan kecenderungan beberapa merk mengalami kesulitan ketika mencari focus dalam kondisi low light atau cahaya kurang. Untuk mengantisipasi hal ini, beberapa merk menyertakan fitur lampu sensor atau infra red untuk membantu fokus di kondisi gelap atau kurang cahaya.
Foto 3. Lampu sensor untuk membantu focus di kondisi kurang cahaya
ISO dan Noise
ISO berguna dalam memaksimalkan kamera menyerap cahaya dalam kondisi lowlight. Makin besar angka ISO, maka makin kuat dalam menyerap cahaya. Beberapa merk kamera MFT menawarkan ISO tinggi 3200, bahkan ada yang sampai ISI 6400. Namun ada dampak negatif dengan pilihan ISO tinggi, yaitu munculnya noise atau bintik-bintik kecil dalam hasil foto. Jangan khawatir, saat ini terdapat fitur yang pengendali noise yang menekan jumlahnya sehingga hasil foto tetap maksimal.
Video
Saat ini fitur video sudah menjadi keharusan dalam sebuah kamera digital. Kualitas rekam high definition menjadi fitur unggulan ditambah pula dengan kualitas suara yang stereo. Bahkan ada kamera yang bisa langsung merekam ke DVD dan menonton langsung melalui televisi HD (High Definition) atau di blue ray player. Dan di kamera MFT, pengoperasian fitur video mudah dilakukan. Jadi jika membutuhkan fitur selain kamera, perhatikan kualitas video dan kemampuan suaranya.
Fitur Tambahan
Dikarenakan kamera MFT berusaha membawa berbagai kelebihan yang dimiliki kamera compact, maka terdapat pula fitur program atau auto yang memudahkan dalam mengambil gambar sesuai dengan kondisi. Jika di kamera DSLR memerlukan langkah editing menggunakan program photoshop di computer, maka di beberapa kamera MFT fitur editing ini sudah terintegrasi dalam fitur instant dan dapat langsung dinikmati hasilnya. Sebagai contoh fitur yang bisa menghasilkan warna atau gambar landscape lebih dramatic atau foto close up yang menampakkan wajah lebih halus seperti menggunakan filter soft kalau di kamera DSLR. Maka perhatikan fitur-fitur tambahan ini yang bisa menunjang hasil foto lebih tampak indah.
Foto 4. Fitur di kamera MFT yang menambah kemampuan kamera.
Dengan berbagai keunggulan kamera MFT di atas, tampaknya tren pengguna kamera akan lebih beragam. Penggemar kamera MFT mulai berkembang karena kamera jenis ini dianggap memiliki kemampuan DSLR tanpa memiliki ukuran dan berat seperti DSLR. Dan produsen pun berlomba-lomba mengeluarkan produk unggulannya untuk masuk dalam segmen pasar ini. Sudah barang tentu asesoris yang berhubungan dengan kamera MFT ini akan semakin mudah didapatkan di pasaran. Saat ini di pasaran Indonesia terdapat merk Panasonic, Olympus, Samsung dan Sony yang sudah mengeluarkan berbagai pilihan body kamera serta lensa yang kompatibel. Tidak menutup kemungkinan produsen lain akan ikut ambil bagian dalam meramaikan produk kamera MFT ini.
Dan akhirnya, dengan pilihan kamera yang tepat, saat ini kita akan semakin mudah dalam mewujudkan foto yang kita inginkan.
Reviewed by -Kikik Efendi* World
on
6/17/2013
Rating:
Tidak ada komentar: